Wangi & Parfum Ala Rasulullah

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAIffQyZkwfO4jWOiz27qqY47bfWi6DQEoIDTr70jBFnX1S3IFX5qQMvtyXB1kYbUgbBRl1y5lCgqF3K-LHpQOWpAtAHwCoNPaWmwDnIH1jVkxqoO-2Eu7AYYv63nFiW74m3LDjwYrudg/s1600/Batu+Anbar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAIffQyZkwfO4jWOiz27qqY47bfWi6DQEoIDTr70jBFnX1S3IFX5qQMvtyXB1kYbUgbBRl1y5lCgqF3K-LHpQOWpAtAHwCoNPaWmwDnIH1jVkxqoO-2Eu7AYYv63nFiW74m3LDjwYrudg/s320/Batu+Anbar.jpg" width="320" /> </a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br /></div> Beberapa waktu lalu seorang bocah asal Inggris yang baru berusia delapan tahun sempat membuat kehebohan karena menemukan sebongkah batu senilai 6500 dollar Amerika. Charlie Naysmith adalah nama anak yang beruntung tersebut.<br /> <br /> ketika itu Charlie bersama ayah dan anjingnya sedang berjalan di Pantai Dorset, Inggris, namun kemudian ia tersandung oleh sebongkah batu yang mirip seperti lilin.<br /> “Charlie dan aku hanya keluar untuk berjalan-jalan di pantai seperti biasa bersama anjing kita, ketika ia menemukan batu karang yang tampak seperti lilin ini,” ujar Alex Naysmith ayah anak tersebut kepada ABC News.<br /> <br /> “Dia selalu mengambil barang-barang, dan ia bergurau seolah-olah batu itu benar-benar berat. Kenyataannya, batu itu cukup ringan dan mengingatkan saya pada sesuatu yang saya lihat di berita bahwa benda seperti itu telah ditemukan di Selandia Baru.” Ujar Alex melanjutkan.<br /> <br /> Charlie dan ayahnya kemudian mencoba mendari tahu mengenai batu tersebut. Hasilnya, mereka berdua terkejut karena batu tersebut ternyata adalah ambergris dengan berat 0,45 kilogram yang bila diuangkan bisa bernilai lebih dari 600 juta rupiah.<br /> <br /> Mengapa ambergris sangat mahal? Ternyata, ambergris atau yang dalam bahasa Arab disebut “anbar” memiliki peran sentral dalam industri parfum kelas dunia dan ini telah berlangsung selama ribuan tahun lamanya.<br /> <br /> Rasulullah SAW pun pernah memakai minyak wangi yang terbuat dari ambergris sebagaimana tercatat dalam hadits riwayat An-Nasa’i:<br /> <br /> <div align="right"> <span style="font-size: large;">عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَطَيَّبُ قَالَتْ نَعَمْ بِذِكَارَةِ الطِّيبِ الْمِسْكِ وَالْعَنْبَرِ</span></div> <br /> Dari Muhammad bin Ali ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apakah Rasulullah SAW memakai parfum? ia menjawab, “Ya! dengan minyak wangi misk dan ‘anbar.”<br /> <br /> Saat itu pun minyak wangi yang terbuat dari ambergris telah dikenal sebagai barang mahal, oleh karenanya dalam hadits lain Rasulullah SAW menyebut minyak wangi sebagai kesenangan dunia, “Kesenangan duniawi yang ku sukai adalah wanita dan minyak wangi. Dan dijadikan kesejukan mataku di dalam shalat.” (H.R. An-Nasa’i)<br /> <br /> Ambergris adalah minyak terbaik setelah minyak kesturi, ia mampu menghasilkan wangi khas yang disukai manusia. Bau ambergris memiliki beberapa variasi aroma mulai dari wewangian bersahaja, mirip misik, hingga beraroma manis.<br /> <br /> “Satu tetes ambergris bisa merubah sebuah parfum.” Kata Claire Payne, ahli aroma terapi dan parfum kepada ABC News. “ Ambergris adalah apa yang kita sebut wangi khas hewan, berbeda dengan wangi jeruk atau aroma buah. Ia seperti misik, dan kami menggunakannya pada beberapa wewangian kami,” Dia menambahkan.<br /> <br /> Bahkan situs Nationalgeographic.co.id menulis, bahwasannya parfum dengan cita rasa tinggi yang diproduksi oleh merek terkenal seperti Chanel dan Lanvin mengambil keuntungan dari ambergris yang mampu memberikan aroma harum bagi kulit manusia.<br /> <br /> Ambergris adalah zat mirip bubur yang dikeluarkan oleh paus sperma (<i>Physeter</i><i> macrocephalus</i>). Para ilmuan mengatakan zat tersebut dikeluarkan ketika paus memakan cumi-cumi untuk melapisi bagian cumi-cumi yang dapat membuat iritasi tenggorokan atau perut mereka. Kemudian zat tersebut membungkus bagian cumi-cumi yang dapat mengiritasi lalu paus membuangnya keluar tubuh.<br /> <br /> Ambergris yang telah mengeras biasanya akan terdampar di pinggir pantai. Selain itu ambergris sangat langka, dikarenakan tidak mudah untuk mendapatkannya meski dengan memburunya hingga ke tengah lautan. Oleh karenanya wajar harganya sangat mahal. Untuk satu ons saja perusahaan parfum bisa merogoh kocek hingga ribuan dolar dan ini sebanding dengan harga dan kualitas parfum yang akan dihasilkan.<br /> <br /> Di samping kabar yang menggiurkan tentang ambergris, ada juga berita buruknya. Ya, beberapa Negara telah melarang penggunaan ambergris sebagai bahan baku industri. Sementara Amerika Serikat sejak tahun 1972 telah menetapkan bahwa kepemilikan dan menggunakan ambergris dalam parfum adalah sesuatu yang illegal, ini dikarenakan status paus sperma yang terancam punah.<br /> <br /> Meskipun begitu permintaan terhadap ambergris di beberapa Negara asing terutama di Negara fashion seperti Prancis, sampai saat ini masih tetap tinggi. (Sumber Eramuslim)

Wangi & Parfum Ala Rasulullah

  Beberapa waktu lalu seorang bocah asal Inggris yang baru berusia delapan tahun sempat membuat kehebohan karena menemukan sebongkah ...

Baca selengkapnya »

Rahasia Bilangan Sujud Dalam Al-Quran

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2iey1-shRsjZFr5C4AK1zD3nKux9aHRHgdidxh7Dr6ijch3qewKZZq632dBoyI8r_h616n73N_Nr1G3LxovTZ54ighgGUIOIBnvPYZtwasgll5RFjGddSlV6s6Gehxjl4jiU9AKKrV8Q/s1600/Angka_Al-Quran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2iey1-shRsjZFr5C4AK1zD3nKux9aHRHgdidxh7Dr6ijch3qewKZZq632dBoyI8r_h616n73N_Nr1G3LxovTZ54ighgGUIOIBnvPYZtwasgll5RFjGddSlV6s6Gehxjl4jiU9AKKrV8Q/s1600/Angka_Al-Quran.jpg" /></a></div> <br /> Pada Al-Quran, akan anda temukan bahwa kata sujud yang dilakukan olch mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud dalam shalat sehari­hari yang dilahukan pada lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud sebagaimana terdapat pada ayat-ayat berikut: <br /> <ol> <li>Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: 'Sujud-lah kamu kepada Adam' .... (2:34) Ayat ini merupakan ayat ketiga puluh empat pada surat Al-Baqarah, yaitu surat dalam mushaf yang pertama yang menyebutkan masalah sujud yang jumlahnya sama dengan jumlah sujud keseharian. </li> <li> .... kemudian Kami katakan kepada para Malaikat; "Ber­sujud-lah kamu kepada Adam!" .... (Al-Araf: 11)</li> <li>Dan ingatlah ketika Kami katakan kepada Malaikat: "Ber­sujud-lah kamu kepada Adam!" .... (AI-Isra: 61) </li> <li>Dan (ingatlah) ketika kami katakan kepada para Malaikat: "Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!" ... (Al-Kahfi: 50) </li> <li> Dan (ingatlah) ketika Kami katakan kepada para malaikat: "Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!" . . . (Thaha: 116) </li> <li> Wahai orang-orang yang beriman, ruku' dan ber-sujud-lah kamu serta beribadahlah kamu kepada Tuhanmu . . . (AI-Hajj : 77 ) </li> <li> Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujud-lah kamu sekalian kepada Yang Mahapenyayang." Mereka menjawab: "Siapakah Yang Maha Penyayang itu?" . . . (Al-Furqan: 60) </li> <li> Janganlah kalian ber-sujud kepada matahari maupun bu­lan, dan ber-sujud-lah kamu semua kepada Allah, Zat Yang telah menciptakan keduanya (matahari dan bulan) .... (Fushshilat: 47) </li> <li> Maka ber-sujud-lah kalian kepada Allah dan beribadahlah kalian (kepada-Nya). (Al-Najm: 62)</li> <li> Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama-sama orang yang ruku'. (Ali Imran: 43) </li> <li> Maka sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama-sama. (Al-Hijr: 30) </li> <li> Maka ber-sujud-lah para Malaikat itu semuanya bersama­sama. (Shad: 73) </li> <li> .... Maka semua para Malaikat itu ber- sujud, kecuali Iblis; ia enggan ... (Al-Baqarah: 24) </li> <li> .... Kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat) maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh). (An-Nisa: 102) </li> <li> .... Lalu Kami katakan kepada malaikat: "Ber-sujud-lah kamu kepada Adam!", maka mereka ber-sujud, kecuali iblis .... (Al-A'raf: 11). </li> <li> .... Maka mereka ber- sujud, kecuali iblis ....(Al-Isra: 61) </li> <li> .... Maka mereka ber-sujud, kecuali Iblis. Dan dia adalah dari golongan jin .... (AI-Kahfi: 61). </li> <li> .... Maka mereka ber-sujud, kecuali iblis, ia enggan ... (Taha: 116). </li> <li> Berkata iblis: "Aku sekali-kali tidak akan ber-sujud kepada manusia yang Engkau telah ciptakan dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (Al­ Hijr: 33). </li> <li> .....Kecuali iblis, ia berkata: 'Apakah aku akan ber­-sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?". (Al-Isra: 61). </li> <li> Allah berfirman: 'Apakah yang menghalangimu untuk ber­- sujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" .... (AI-A'raf: i2). </li> <li> Allah berfirman: "Wahai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-cipta-kan dengan kedua tangan-Ku?".... (Shad: 75). </li> <li> Janganlah kalian sujud kepada matahari maupun bulan ( Fushilat: 3 7 ) </li> <li> ....Mereka berkata: "Dan siapakah Yang Maka Penyayang itu? Apakah kami harus ber- sujud kepada yang kamu perintahkan kepada kami?" .... (Al-Furqan: 60). </li> <li> Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi .... (AI-Ra'd: 15). </li> <li> Dan hanya kepada Allah-lah sujud segala apa yang ada di langit dan bumi .... (Al-Nahl: 49). </li> <li> Apakah kamu tlada mengetahui, bahwa kepada Allah ber­-sujud segala apa yang ada di langit, bumi .... (Al-Haj: 18). </li> <li> Agar mereka tidak ber- sujud (menyembah) Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi .... (Al-Naml: 25). </li> <li> ....Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga ber- sujud (sembahyang). (Ali Imran: 113). </li> <li> Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka ber­tashbih memuji-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka ber­- sujud. (Al-A'raf: 206). </li> <li> Aku mendapati dia dan kaumnya ber- sujud kepada matahari, selain Allah .... (Al-Naml: 24). </li> <li> Dan jika dibacakan Al-Quran kepada mereka, mereka tidak ber- sujud. (Al-Insyihaq: 21). </li> <li> Dan pada bagian dari malam, maka sujud-lah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (AI-Insan: 26). </li> <li> Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujud-lah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (AI-Alaq: 19). </li> </ol> Dalam Al-Quran tidak ada kata sujud yang dihubungkan dengan makhluk yang tidak berakal, kecuali satu ayat saja, yaitu dalam firman Allah SWT: Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-keduanya sujud kepada-Nya. (Al-Rahman: 6). Selain dalam ayat tersebut, 34 kata kerja (fi'il) sujud semuanya dihubungkan dengan makhluk berakal. <br /> <ol> </ol>

Rahasia Bilangan Sujud Dalam Al-Quran

Pada Al-Quran, akan anda temukan bahwa kata sujud yang dilakukan olch mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut s...

Baca selengkapnya »

Imam Ahmad bin Hambal Pendiri Mazhab Hambali

<div class="rvps2"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw9aS4LaW3C-QqCqB0eoBxsLsjGpVeBskD_zSOxQEZg55WCH3kt9fGLUW6qiKlQX0Q5vnAEHyfixXHaIs11Yaq7Nthy3I8aP6aSxAejuN7wao3GYOZWRS3ExnJKPYYldmeby-KsNznzic/s1600/imam+Hambali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw9aS4LaW3C-QqCqB0eoBxsLsjGpVeBskD_zSOxQEZg55WCH3kt9fGLUW6qiKlQX0Q5vnAEHyfixXHaIs11Yaq7Nthy3I8aP6aSxAejuN7wao3GYOZWRS3ExnJKPYYldmeby-KsNznzic/s320/imam+Hambali.jpg" width="210" /></a></b></div> <br /> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Nama dan Nasab</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Kunyah beliau Abu Abdillah, namanya Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi. Ayah beliau seorang komandan pasukan di Khurasan di bawah kendali Dinasti Abbasiyah. Kakeknya mantan Gubernur Sarkhas di masa Dinasti Bani Umayyah, dan di masa Dinasti Abbasiyah menjadi da</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i yang kritis.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Kelahiran Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau dilahirkan di kota Baghdad pada bulan Rabi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ul Awwal tahun 164 Hijriyah. Beliau tumbuh besar di bawah asuhan kasih sayang ibunya, karena bapaknya meninggal dunia saat beliau masih berumur belia, tiga tahun. Meski beliau anak yatim, namun ibunya dengan sabar dan ulet memperhatian pendidikannya hingga beliau menjadi anak yang sangat cinta kepada ilmu dan ulama karena itulah beliau kerap menghadiri majlis ilmu di kota kelahirannya.</span></div> <div class="rvps3"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Awal mula Menuntut Ilmu</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Ilmu yang pertama kali dikuasai adalah Al Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an hingga beliau hafal pada usia 15 tahun, beliau juga mahir baca-tulis dengan sempurna hingga dikenal sebagai orang yang terindah tulisannya. Lalu beliau mulai konsentrasi belajar ilmu hadits di awal umur 15 tahun itu pula.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Keadaan fisik beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Muhammad bin </span><span class="rvts12">‘</span><span class="rvts11">Abbas An-Nahwi bercerita, Saya pernah melihat Imam Ahmad bin Hambal, ternyata Badan beliau tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek, wajahnya tampan, di jenggotnya masih ada yang hitam. Beliau senang berpakaian tebal, berwarna putih dan bersorban serta memakai kain.</span> </div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Yang lain mengatakan, “Kulitnya berwarna coklat (sawo matang)”</span></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts10"></span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Keluarga beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau menikah pada umur 40 tahun dan mendapatkan keberkahan yang melimpah. Beliau melahirkan dari istri-istrinya anak-anak yang shalih, yang mewarisi ilmunya, seperti Abdullah dan Shalih. Bahkan keduanya sangat banyak meriwayatkan ilmu dari bapaknya.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Kecerdasan beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Putranya yang bernama Shalih mengatakan, Ayahku pernah bercerita, “Husyaim meninggal dunia saat saya berusia dua puluh tahun, kala itu saya telah hafal apa yang kudengar darinya”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abdullah, putranya yang lain mengatakan, Ayahku pernah menyuruhku, “Ambillah kitab mushannaf Waki</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> mana saja yang kamu kehendaki, lalu tanyakanlah yang kamu mau tentang matan nanti kuberitahu sanadnya, atau sebaliknya, kamu tanya tentang sanadnya nanti kuberitahu matannya”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abu Zur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ah pernah ditanya, “Wahai Abu Zur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ah, siapakah yang lebih kuat hafalannya? Anda atau Imam Ahmad bin Hambal?” Beliau menjawab, “Ahmad”. Beliau masih ditanya, “Bagaimana Anda tahu?” beliau menjawab, “Saya mendapati di bagian depan kitabnya tidak tercantum nama-nama perawi, karena beliau hafal nama-nama perawi tersebut, sedangkan saya tidak mampu melakukannya”. Abu Zur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ah mengatakan, “Imam Ahmad bin Hambal hafal satu juta hadits”.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Pujian Ulama terhadap beliau:</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abu Ja</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">far mengatakan, “Ahmad bin Hambal manusia yang sangat pemalu, sangat mulia dan sangat baik pergaulannya serta adabnya, banyak berfikir, tidak terdengar darinya kecuali mudzakarah hadits dan menyebut orang-orang shalih dengan penuh hormat dan tenang serta dengan ungkapan yang indah. Bila berjumpa dengan manusia, maka ia sangat ceria dan menghadapkan wajahnya kepadanya. Beliau sangat rendah hati terhadap guru-gurunya serta menghormatinya”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i berkata, “Ahmad bin Hambal imam dalam delapan hal, Imam dalam hadits, Imam dalam Fiqih, Imam dalam bahasa, Imam dalam Al Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an, Imam dalam kefaqiran, Imam dalam kezuhudan, Imam dalam wara</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> dan Imam dalam Sunnah”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Ibrahim Al Harbi memujinya, “Saya melihat Abu Abdillah Ahmad bin Hambal seolah Allah gabungkan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang belakangan dari berbagai disiplin ilmu”.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Kezuhudannya:</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau memakai peci yang dijahit sendiri. Dan kadang beliau keluar ke tempat kerja membawa kampak untuk bekerja dengan tangannya. Kadang juga beliau pergi ke warung membeli seikat kayu bakar dan barang lainnya lalu membawa dengan tangannya sendiri. Al Maimuni pernah berujar, “Rumah Abu Abdillah Ahmad bin Hambal sempit dan kecil”.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Tekunnya dalam ibadah</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abdullah bin Ahmad berkata, “Bapakku mengerjakan shalat dalam sehari-semalam tiga ratus raka</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">at, setelah beliau sakit dan tidak mampu mengerjakan shalat seperti itu, beliau mengerjakan shalat seratus lima puluh raka</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">at.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Wara</span><span class="rvts13">’</span><span class="rvts10"> dan menjaga harga diri</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abu Isma</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">il At-Tirmidzi mengatakan, “Datang seorang lelaki membawa uang sebanyak sepuluh ribu (dirham) untuk beliau, namun beliau menolaknya”. Ada juga yang mengatakan, “Ada seseorang memberikan lima ratus dinar kepada Imam Ahmad namun beliau tidak mau menerimanya”. Juga pernah ada yang memberi tiga ribu dinar, namun beliau juga tidak mau menerimanya.</span></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts10">Tawadhu</span><span class="rvts13">’</span><span class="rvts10"> dengan kebaikannya:</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Yahya bin Ma</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">in berkata, “Saya tidak pernah melihat orang yang seperti Imam Ahmad bin Hambal, saya berteman dengannya selama lima puluh tahun dan tidak pernah menjumpai dia membanggakan sedikitpun kebaikan yang ada padanya kepada kami”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau (Imam Ahmad) mengatakan, “Saya ingin bersembunyi di lembah Makkah hingga saya tidak dikenal, saya diuji dengan popularitas”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Al Marrudzi berkata, “Saya belum pernah melihat orang fakir di suatu majlis yang lebih mulia kecuali di majlis Imam Ahmad, beliau perhatian terhadap orang fakir dan agak kurang perhatiannya terhadap ahli dunia (orang kaya), beliau bijak dan tidak tergesa-gesa terhadap orang fakir. Beliau sangat rendah hati, begitu tinggi ketenangannya dan sangat memuka kharismanya”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau pernah bermuka masam karena ada seseorang yang memujinya dengan mengatakan, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan atas jasamu kepada Islam?” beliau mengatakan, “Jangan begitu tetapi katakanlah, semoga Allah membalas kebaikan terhadap Islam atas jasanya kepadaku, siapa saya dan apa (jasa) saya?!”</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Sabar dalam menuntut ilmu</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Tatkala beliau pulang dari tempat Abdurrazzaq yang berada di Yaman, ada seseorang yang melihatnya di Makkah dalam keadaan sangat letih dan capai. Lalu ia mengajak bicara, maka Imam Ahmad mengatakan, “Ini lebih ringan dibandingkan faidah yang saya dapatkan dari Abdirrazzak”.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Hati-hati dalam berfatwa</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Zakariya bin Yahya pernah bertanya kepada beliau, “Berapa hadits yang harus dikuasai oleh seseorang hingga bisa menjadi mufti? Apakah cukup seratus ribu hadits? Beliau menjawab, “Tidak cukup”. Hingga akhirnya ia berkata, “Apakah cukup lima ratus ribu hadits?” beliau menjawab. “Saya harap demikian”.</span></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts10">Kelurusan aqidahnya sebagai standar kebenaran</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauruqi mengatakan, “Siapa saja yang kamu ketahui mencela Imam Ahmad maka ragukanlah agamanya”. Sufyan bin Waki</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> juga berkata, “Ahmad di sisi kami adalah cobaan, barangsiapa mencela beliau maka dia adalah orang fasik”.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Masa Fitnah</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Pemahaman Jahmiyyah belum berani terang-terangan pada masa khilafah Al Mahdi, Ar-Rasyid dan Al Amin, bahkan Ar-Rasyid pernah mengancam akan membunuh Bisyr bin Ghiyats Al Marisi yang mengatakan bahwa Al Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an adalah makhluq. Namun dia terus bersembunyi di masa khilafah Ar-Rasyid, baru setelah beliau wafat, dia menampakkan kebid</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ahannya dan menyeru manusia kepada kesesatan ini.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Di masa khilafah Al Ma</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">mun, orang-orang jahmiyyah berhasil menjadikan paham jahmiyyah sebagai ajaran resmi negara, di antara ajarannya adalah menyatakan bahwa Al Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an makhluk. Lalu penguasa pun memaksa seluruh rakyatnya untuk mengatakan bahwa Al Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an makhluk, terutama para ulamanya.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Barangsiapa mau menuruti dan tunduk kepada ajaran ini, maka dia selamat dari siksaan dan penderitaan. Bagi yang menolak dan bersikukuh dengan mengatakan bahwa Al Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an Kalamullah bukan makhluk maka dia akan mencicipi cambukan dan pukulan serta kurungan penjara.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Karena beratnya siksaan dan parahnya penderitaan banyak ulama yang tidak kuat menahannya yang akhirnya mengucapkan apa yang dituntut oleh penguasa zhalim meski cuma dalam lisan saja. Banyak yang membisiki Imam Ahmad bin Hambal untuk menyembunyikan keyakinannya agar selamat dari segala siksaan dan penderitaan, namun beliau menjawab, “Bagaimana kalian menyikapi hadits “Sesungguhnya orang-orang sebelum Khabbab, yaitu sabda Nabi Muhammad ada yang digergaji kepalanya namun tidak membuatnya berpaling dari agamanya”. HR. Bukhari 12/281. lalu beliau menegaskan, “Saya tidak peduli dengan kurungan penjara, penjara dan rumahku sama saja”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Ketegaran dan ketabahan beliau dalam menghadapi cobaan yang menderanya digambarkan oleh Ishaq bin Ibrahim, “Saya belum pernah melihat seorang yang masuk ke penguasa lebih tegar dari Imam Ahmad bin Hambal, kami saat itu di mata penguasa hanya seperti lalat”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Di saat menghadapi terpaan fitnah yang sangat dahsyat dan deraan siksaan yang luar biasa, beliau masih berpikir jernih dan tidak emosi, tetap mengambil pelajaran meski datang dari orang yang lebih rendah ilmunya. Beliau mengatakan, “Semenjak terjadinya fitnah saya belum pernah mendengar suatu kalimat yang lebih mengesankan dari kalimat yang diucapkan oleh seorang Arab Badui kepadaku, “Wahai Ahmad, jika anda terbunuh karena kebenaran maka anda mati syahid, dan jika anda selamat maka anda hidup mulia”. Maka hatiku bertambah kuat”.</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Ahli hadits sekaligus juga Ahli Fiqih</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Ibnu </span><span class="rvts12">‘</span><span class="rvts11">Aqil berkata, “Saya pernah mendengar hal yang sangat aneh dari orang-orang bodoh yang mengatakan, “Ahmad bukan ahli fiqih, tetapi hanya ahli hadits saja. Ini adalah puncaknya kebodohan, karena Imam Ahmad memiliki pendapat-pendapat yang didasarkan pada hadits yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia, bahkan beliau lebih unggul dari seniornya”.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Bahkan Imam Adz-Dzahabi berkata, “Demi Allah, beliau dalam fiqih sampai derajat Laits, Malik dan Asy-Syafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i serta Abu Yusuf. Dalam zuhud dan wara</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> beliau menyamai Fudhail dan Ibrahim bin Adham, dalam hafalan beliau setara dengan Syu</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">bah, Yahya Al Qaththan dan Ibnul Madini. Tetapi orang bodoh tidak mengetahui kadar dirinya, bagaimana mungkin dia mengetahui kadar orang lain!!</span></div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Guru-guru Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Imam Ahmad bin Hambal berguru kepada banyak ulama, jumlahnya lebih dari dua ratus delapan puluh yang tersebar di berbagai negeri, seperti di Makkah, Kufah, Bashrah, Baghdad, Yaman dan negeri lainnya. Di antara mereka adalah:</span></div> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 28px; text-indent: 0px;"> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="1"><span class="rvts11">Ismail bin Ja</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">far</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="2"><span class="rvts11">Abbad bin Abbad Al-Ataky</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="3"><span class="rvts11">Umari bin Abdillah bin Khalid</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="4"><span class="rvts11">Husyaim bin Basyir bin Qasim bin Dinar As-Sulami</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="5"><span class="rvts11">Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="6"><span class="rvts11">Waki</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> bin Jarrah.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="7"><span class="rvts11">Ismail bin Ulayyah.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="8"><span class="rvts11">Sufyan bin </span><span class="rvts12">‘</span><span class="rvts11">Uyainah</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="9"><span class="rvts11">Abdurrazaq</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="10"><span class="rvts11">Ibrahim bin Ma</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">qil.</span> </li> </ol> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Murid-murid Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Umumnya ahli hadits pernah belajar kepada imam Ahmad bin Hambal, dan belajar kepadanya juga ulama yang pernah menjadi gurunya, yang paling menonjol adalah:</span></div> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 28px; text-indent: 0px;"> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="1"><span class="rvts11">Imam Bukhari.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="2"><span class="rvts11">Muslim</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="3"><span class="rvts11">Abu Daud</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="4"><span class="rvts11">Nasai</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="5"><span class="rvts11">Tirmidzi</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="6"><span class="rvts11">Ibnu Majah</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="7"><span class="rvts11">Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i. Imam Ahmad juga pernah berguru kepadanya.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="8"><span class="rvts11">Putranya, Shalih bin Imam Ahmad bin Hambal</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="9"><span class="rvts11">Putranya, Abdullah bin Imam Ahmad bin Hambal</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="10"><span class="rvts11">Keponakannya, Hambal bin Ishaq, dan lain-lainnya.</span> </li> </ol> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Wafat beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Setelah sakit sembilan hari, beliau Rahimahullah menghembuskan nafas terakhirnya di pagi hari Jum</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">at bertepatan dengan tanggal dua belas Rabi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ul Awwal 241 H pada umur 77 tahun. Jenazah beliau dihadiri delapan ratus ribu pelayat lelaki dan enam puluh ribu pelayat perempuan.</span></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts10">Karya beliau sangat banyak, di antaranya:</span></div> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 28px; text-indent: 0px;"> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="1"><span class="rvts11">Kitab Al Musnad, karya yang paling menakjubkan karena kitab ini memuat lebih dari dua puluh tujuh ribu hadits.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="2"><span class="rvts11">Kitab At-Tafsir, namun Adz-Dzahabi mengatakan, “Kitab ini hilang”.</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="3"><span class="rvts11">Kitab Az-Zuhud</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="4"><span class="rvts11">Kitab Fadhail Ahlil Bait</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="5"><span class="rvts11">Kitab Jawabatul Qur</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">an</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="6"><span class="rvts11">Kitab Al Imaan</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="7"><span class="rvts11">Kitab Ar-Radd </span><span class="rvts12">‘</span><span class="rvts11">alal Jahmiyyah</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="8"><span class="rvts11">Kitab Al Asyribah</span> </li> <li class="rvps4" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="9"><span class="rvts11">Kitab Al Faraidh</span> </li> </ol> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Terlalu sempit lembaran kertas untuk menampung indahnya kehidupan sang Imam. Sungguh sangat terbatas ungkapan dan uraian untuk bisa memaparkan kilauan cahaya yang memancar dari kemulian jiwanya. Perjalanan hidup orang yang meneladai panutan manusia dengan sempurna, cukuplah itu sebagai cermin bagi kita, yang sering membanggakannya namun jauh darinya.</span></div>

Imam Ahmad bin Hambal Pendiri Mazhab Hambali

Nama dan Nasab Kunyah beliau Abu Abdillah, namanya Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi. Ayah ...

Baca selengkapnya »

Imam Syafi'i Pendiri Mazhab Syafi'i

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6lOa_assip6q5FVFMa-0UaLZHVzDNdeTzn7vf1TY_LwrZT9Sd4sacOcJM1WAOoMprAXAUSJgi3puntvVl70NDI3d1HlJHU544l-69KIiA0Ec35CqqQIq6PC28nhem_WZD6woxhhRa5NM/s1600/Imam+Syafi%25E2%2580%2599i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6lOa_assip6q5FVFMa-0UaLZHVzDNdeTzn7vf1TY_LwrZT9Sd4sacOcJM1WAOoMprAXAUSJgi3puntvVl70NDI3d1HlJHU544l-69KIiA0Ec35CqqQIq6PC28nhem_WZD6woxhhRa5NM/s1600/Imam+Syafi%25E2%2580%2599i.jpg" /></a><span class="rvts10"> </span></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <b><span class="rvts10">Namanya</span></b> </div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib (ayah Abdul Muttalib kakek Rasulullah Shallallahu </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts10">alaihi wa Salam) bin Abdi Manaf. Beliau bertemu nasabnya dengan Rasulullah Shallallahu </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts10">alaihi wa Salam pada Abdi Manaf.</span></div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Beliau bergelar Nashirul hadits (pembela hadits), karena kegigihannya dalam membela hadits dan komitmennya untuk   mengikuti   sunnah   Nabi  Shallallahu   </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts10">alaihi   wa Salam.</span><span class="rvts12"><a href="https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=7979035035566074886#footnote0">1</a></span></div> <br /> <b><span class="rvts10">Kelahiran</span></b> <br /> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Imam Al-Baihaqi menyebutkan,”Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i dilahirkan di kota Ghazzah, kemudian dibawa ke Asqalan, lalu dibawa ke Mekkah.</span><span class="rvts12"></span></div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Ibnu Hajar menambahkan,” Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i dilahirkan di sebuah tempat bernama Ghazzah di kota Asqalan. Ketika berusia dua tahun ibunya membawanya ke Hijaz dan hidup bersama orang-orang keturunan Yaman karena ibunya dari suku Azdiyah. Diusia 10 tahun, beliau dibawa ke Mekkah karena khawatir nasabnya yang mulia akan lenyap”.</span><span class="rvts12"></span></div> <br /> <b><span class="rvts10">Perjalanannya menuntut ilmu</span></b> <br /> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Dalam usia 7 tahun Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i selesai menghafal Al-Qur</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">an dan usia 10 tahun beliau hafal </span><span class="rvts16">A</span><span class="rvts10">l-</span><span class="rvts16">Muwaththa</span><span class="rvts17">’</span><span class="rvts16"> </span><span class="rvts10">karya Imam Malik, usia 15 tahun dengan izin gurunya yang bernama Muslim bin Khalid Az-Zanji untuk berfatwa. Beliau juga banyak menghafal syair-syair Hudzail. Setelah itu beliau pergi ke Madinah untuk belajar fiqih dari Imam Malik bin Anas hingga Imam Malik wafat tahun 179H, setelah itu beliau belajar dari Sufyan bin </span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts10">Uyainah.</span></div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Dari hasil menggadaikan rumahnya seharga 16 dinar, Imam Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i pergi ke Yaman. Karena ketidakmampuannya beliau bekerja di Yaman sambil belajar dari para ulama-ulama di sana di antaranya Ibnu Abi Yahya dan lainnya.</span></div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Ketika itu, di saat pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid terjadi fitnah </span><span class="rvts17">‘</span><span class="rvts16">Alawiyyin </span><span class="rvts10">yang mengakibatkan seluruh  </span><span class="rvts17">‘</span><span class="rvts16">Alawiyyin </span><span class="rvts10">terusir dari Yaman termasuk Imam Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i. Beliau bersama rombongan </span><span class="rvts17">‘</span><span class="rvts16">Alawiyyin </span><span class="rvts10">dibawa ke Irak dengan diikat dan sambil disiksa. Keluar dari penjara Irak beliau belajar dari para ulama-ulama di sana seperti Imam Muhammad bin Al-Hasan.</span></div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Ketika pemerintahan Al-Makmun yang dikuasai oleh para ulama ahli kalam dan merebak banyak bid</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">ah, beliau pergi ke Mesir dan beliau membuka </span><span class="rvts16">halaqah </span><span class="rvts10">di masjid Amr bin Al-</span><span class="rvts11">‘</span><span class="rvts10">Ash.</span></div> <br /> <b><span class="rvts10">Guru dan muridnya</span></b> <br /> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Imam Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i mengambil ilmu dari para ulama di berbagai tempat misalnya di Makkah, Madinah, Kufah, Bashrah, Yaman, Syam dan Mesir. Imam AL-Baihaqi menyebutkan beberapa orang guru Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i di antaranya sebagai berikut:</span></div> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;" type="a"> <li class="rvps5" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="1"><span class="rvts10">Di Makkkah</span> </li> </ol> <ul style="list-style-position: inside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;"> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Imam Sufyan bin Uyainah.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Abdurrahman bin Abu Bakar bin Abdullah bin Abu Mulaikah.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Ismail bin Abdullah Al-Muqri.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Muslim bin Khalid Az-Zanji.</span> </li> </ul> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;" type="a"> <li class="rvps5" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="2"><span class="rvts10">Di Madinah</span> </li> </ol> <ul style="list-style-position: inside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;"> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Imam Malik bin Anas.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Abdul Aziz bin Muhammad Ad-Darawirdi.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Ibrahim bin Sa</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">ad bin Abdurrahman.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Muhammad bin Ismail Abu Fudaik.</span> </li> </ul> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;" type="a"> <li class="rvps5" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="3"><span class="rvts10">Di tempat-tempat yang lain</span> </li> </ol> <ul style="list-style-position: inside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;"> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Hisyam bin Yusuf Al-Shan</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">ani.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Mutharrif bin Mazin Al-Shan</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">ani.</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Waki</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10"> bin Jarrah</span> </li> <li class="rvps6" style="margin-left: 0px;"><span class="rvts10">Muharrmad bin Hasan Al-Syaibani.</span> </li> </ul> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <b><span class="rvts10"><br /></span></b></div> <b> </b> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Adapun murid-murid beliau yang terkenal adalah</span></div> <ul style="list-style-position: inside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;"> <li class="rvps7" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;"><span class="rvts10">Rabi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10"> bin Sulaiman bin Abdul Jabbar tokoh hadits dan fiqih, menjadi syaikh muazzin di masjid Fusthath.</span> </li> <li class="rvps7" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;"><span class="rvts10">Abu Ibrahim Ismail</span><span class="rvts18"> </span><span class="rvts10">bin Yahya bin Ismail bin Amr bin Muslim Al-Muzani Al-Mishri.</span> </li> <li class="rvps7" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;"><span class="rvts10">Abu Yaqub Yusuf bin Yahya Al-Mishri Al-Buwaithi.</span> </li> <li class="rvps7" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;"><span class="rvts10">Beliau juga bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal dan saling mengambil ilmu antara keduanya.</span> </li> </ul> <b><span class="rvts10">Karya-karyanya</span></b> <br /> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Imam Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i memiliki karya tulis yang banyak sekali, di antaranya yang paling terkenal adalah:</span></div> <ol style="list-style-position: outside; margin-left: 57px; text-align: left; text-indent: 0px;" type="a"> <li class="rvps8" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="1"><span class="rvts10">Kitab Al-Umm, Kitab fiqih yang terdiri dari empat jilid berisi 128 masalah dan terbagi ke da lam 40 bab lebih.</span> </li> <li class="rvps9" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="2"><span class="rvts10">Kitab Al-Risalah Al-Jadidah, Kitab ini dianggap sebagai induk kitab ushul fiqh yang terdiri dari satu jilid besar yang sudah </span><span class="rvts16">di-tahqiq </span><span class="rvts10">oleh Ahmad Syakir.</span> </li> <li class="rvps10" style="margin-left: 0px; text-indent: 0px;" value="3"><span class="rvts10">Selain yang dua ini ada beberapa kitab yang dinisbahkan kepada beliau di antaranya kitab </span><span class="rvts16">Al-Musnad, As-Sunan, Ar-Rad </span><span class="rvts17">‘</span><span class="rvts16">ala Al-Barahimiyah </span><span class="rvts10">dan </span><span class="rvts16">Mihnatu Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts17">’</span><span class="rvts16">i.</span> </li> </ol> <div class="rvps11" style="text-align: left;"> <span class="rvts10"></span><b><span class="rvts10">Wafatnya</span></b> </div> <div class="rvps4" style="text-align: left;"> <span class="rvts10">Setelah mengalami penyakit wasir yang menyebabkan keluar darah terus menerus, Imam Asy-Syafi</span><span class="rvts11">’</span><span class="rvts10">i wafat pada akhir bulan Rajab tahun 204H dan dimakamkan di Mesir. </span><span class="rvts16">Wallahu </span><span class="rvts17">‘</span><span class="rvts16">A </span><span class="rvts17">’</span><span class="rvts16">lam.</span></div>

Imam Syafi'i Pendiri Mazhab Syafi'i

  Namanya Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi ’ i bin Ubaid bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al-Muttalib (ayah Abdul...

Baca selengkapnya »

Imam Malik bin Anas Pendiri Mazhab Maliki

<div class="rvps2"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqZ-cf_-XsROGwtcx2uuRvrwjO5eOZwDegonZfZNpIkme4x8t96iP74WsSxl0l0a90oXG5hxMpI-0NN0V0wiPcwgeWwZ6sEvXGZEfStmVIPjtHc783hZe01KkdZWI9mBsBJfWw1tu-Mhk/s1600/60imam-malik.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqZ-cf_-XsROGwtcx2uuRvrwjO5eOZwDegonZfZNpIkme4x8t96iP74WsSxl0l0a90oXG5hxMpI-0NN0V0wiPcwgeWwZ6sEvXGZEfStmVIPjtHc783hZe01KkdZWI9mBsBJfWw1tu-Mhk/s1600/60imam-malik.jpg" /></a></b></div> <br /> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Nama dan Nasab Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau adalah al-Imam Abu Abdillah Malik bin Anas bin bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Harits Dzu Ashbah bin Auf bin Ma</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lik bin Zaid bin Syaddad bin Zur'ah Himyar al-Ashghar al-Himyari ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">mudian al-Ashbahi al-Madani.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Ibu beliau adalah Aliyah bintu Syarikal-Azdiyyah.</span></div> <div class="rvps5"> <br /></div> <div class="rvps5"> <b><span class="rvts10">Kelahiran Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau dilahirkan pada tahun 93 H di Madinah.</span></div> <div class="rvps5"> <br /></div> <div class="rvps5"> <b><span class="rvts10">Sifat-sifat Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau berwajah tampan, berkulit putih kemerah-merahan, berperawakan tinggi besar, ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">jenggot lebat, pakaiannya selalu bersih, suka berpakaian berwarna putih, jika memakai </span><span class="rvts13">imamah </span><span class="rvts11">seba</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">gian diletakkan di bawah dagunya dan ujungnya diuraikan di antara kedua pundaknya.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Beliau selalu memakai wangi-wangian dari misik dan yang lain</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Beliau masyhur dengan kecer</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dasan, keshalihan, keluhuran ji</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">wanya, dan kemuliaan akhlaqnya.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts10"><br /></span></div> <div class="rvps6"> <b><span class="rvts10">Pertumbuhan dan Guru-guru Beliau</span></b></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Beliau </span><span class="rvts14">رحمه الله</span><span class="rvts13"> </span><span class="rvts11">menuntut ilmu ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">tika masih berusia belasan tahun. Ketika berusia 21 tahun beliau su</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dah mencapai tingkatan berfatwa dan bermajelis. Banyak ulama yang mengambil ilmu riwayat dari beliau ketika beliau masih begitu muda.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Banyak para penuntut ilmu dari segala penjuru datang kepada beliau pada akhir kekhalifahan Abu Ja'far al-Manshur dan bertambah banyak pada kekhilafahan Harun ar-Rasyid hingga beliau wafat.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Beliau mengambil ilmu dari Nafi' Maula Ibnu Umar, Sa'id al-Maqburi, Amir bin Abdullah bin Zubair, Ibnul Munkadir, az-Zuhri, Abdullah bin Dinar, dan banyak lagi dari selain mereka yang jum</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lahnya melebihi 1400 orang.</span></div> <div class="rvps7"> <br /></div> <div class="rvps7"> <b><span class="rvts10">Murid-murid Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Di antara guru-guru beliau yang mengambil riwayat dari be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau adalah paman beliau Abu Suhail bin Abu Amir, Yahya bin Abu Katsir, az-Zuhri, Yahya bin Sa'id, Ya-zid bin Had, Zaid bin Abu Unaisah, Umar bin Muhammad bin Zaid, dan selain mereka.</span></div> <div class="rvps8"> <span class="rvts11">Di antara murid-murid beliau adalah Ma'mar bin Rasyid, Ibnu Juraij, Abu Hanifah, asy-Syafi'i, Amr bin Harits, al-Auza'i, Syu'bah, Sufyan ats-Tsauri, Abdullah bin Mubarak, Abdul Azizad-Darawardi, Ibnu Abi Zinad, Ibnu Ulayyah, Ya</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">hya bin Abu Zaidah, Abu Ishaq al-Fazari, Muhammad bin Hasan asy-Syaibani, Abdurrahman bin Qasim, Abdurrahman bin Mahdi, Ma'n bin Isa, Abdullah bin Wahb, Musa bin Thariq, Nu'man bin Abdussalam, Waki' bin Jarrah, Walid bin Muslim, Yahya al-Qaththan, dan selain me</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">reka.</span></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11">Murid beliau yang terakhir meninggal adalah perawi kitab al-Muwaththa' Abu Hudzafah Ahmad bin Isma'il as-Sahmi, dia hidup 80 tahun sepeninggal al-Imam Malik.</span></div> <div class="rvps10"> <span class="rvts11"><br /></span></div> <div class="rvps11"> <b><span class="rvts10">Hadits yang Mengisyaratkan Tentang Keutamaan Beliau:</span></b></div> <div class="rvps10"> <span class="rvts11">Dari Abu Hurairah </span><span class="rvts14">رضي الله عنه</span><span class="rvts15">  </span><span class="rvts11">bah</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">wasanya Rasulullah </span><span class="rvts14">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts15"> </span><span class="rvts11">bersabda:</span></div> <div class="rvps12"> <span class="rvts16">لَيَضْرِبَنَّ النَّاسُ أَكْبَادَ الإِبِلِ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ فَلاَ يَجِدُوْنَ عَالِـمًا أَعْلَمَ مِنْ عَالِـمِ الْـمَدِيْنَةِ</span></div> <div class="rvps8"> <span class="rvts13">Sungguh manusia akan menempuh perjalanan jauh untuk menuntut ilmu, maka mereka tidak mendapati seorang alim pun yang lebih berilmu dibandingkan dengan ulama Ma</span><span class="rvts17">­</span><span class="rvts13">dinah. </span><span class="rvts11">(Diriwayatkan oleh Nasa'i dalam </span><span class="rvts13">Sunan Kubra </span><span class="rvts11">2/489 dan Ibnu Abi Hatim dalam </span><span class="rvts13">Taqdimatul Jarh wat Ta'dil </span><span class="rvts11">hal. 11-12 dan berkata adz-Dzahabi dalam </span><span class="rvts13">Siyar </span><span class="rvts11">8/56: Hadits ini sanadnya bersih dan matan</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya gharib)</span></div> <div class="rvps8"> <span class="rvts11">Abdurrazaq bin Hammam berkata:"Kami memandang bahwa dia adalah Malik bin Anas (yaitu dalam sabda Rasulullah </span><span class="rvts14">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts11"> ... </span><span class="rvts13">mereka ti</span><span class="rvts17">­</span><span class="rvts13">dak mendapati seorang alim yang lebih berilmu dibandingkan dengan ulama Madinah)"</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Sufyan bin Uyainah berkata: "Dulu aku mengatakan dia adalah Sa'id bin Musayyib kemudian seka</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">rang aku mengatakan bahwa dia adalah Malik yang dia tidak ada bandingannya di Madinah."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abui Mughirah al-Makhzumi menyebutkan bahwa makna ha-dits di atas adalah selama kaum muslimin menuntut ilmu mereka tidak mendapati orang yang lebih berilmu daripada seorang ulama di Madinah.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Adz-Dzahabi berkata: "Tidak ada di Madinah seorang ulama pun setelah tabi'in yang menyeru</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">pai Malik dalam keilmuan, fiqh, ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">agungan, dan hafalan."</span></div> <div class="rvps7"> <span class="rvts10">Fiqh dan Keilmuan Beliau</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Al-Imam asy-Syafi'i berkata: "Seandainya tidak ada Malik dan Sufyan maka sungguh akan hilang</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lah ilmu Hijaz."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Al-Imam asy-Syafi'i juga ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Muhammad bin Hasan -sa</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">habat Abu Hanifah- berkata kepadaku:'Siapakah yang lebih berilmu</span><span class="rvts15"> </span><span class="rvts11">tentang al-Qur'an, sahabat kami (yaitu Abu Hanifah) atau sahabat kalian (yaitu Malik)?' Aku berkata:</span></div> <div class="rvps10"> <span class="rvts11">'Secara adil ?' Dia berkata:'Ya.'Aku berkata: Aku bertanya kepadamu dengan nama Alloh siapakah yang lebih berilmu tentang al-Qur'an, sahabat kami atau sahabat kalian?' Dia berkata: 'Sahabat kalian (yaitu Malik).' Aku berkata: 'Siapakah yang lebih berilmu tentang Sunnah, sahabat kami atau sahabat kalian?' Dia berkata: 'Sahabat ka</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lian (yaitu Malik).'Aku berkata:'Aku bertanya kepadamu dengan nama Alloh siapakah yang lebih berilmu tentang perkataan para sahabat Rasulullah </span><span class="rvts14">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts11"> dan perkataan para ulama terdahulu, sahabat kami atau sahabat kalian?' Dia berkata: 'Sahabat kalian (yaitu Malik).'" Asy-Syafi'i berkata: "Maka aku berkata: 'Tidak tersisa sekarang kecuali qiyas, sedangkan qiyas adalah analogi pada pokok-pokok ini, orang yang tidak tahu pokok-pokok ini, pada apa dia mengqiyaskan sesu</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">atu?'"</span></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11">Abu Hatim ar-Razi berkata: "Malik bin Anas adalah seorang yang tsiqah, imam penduduk Hi</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">jaz, dia adalah murid Zuhri yang terdepan. Jika penduduk Hijaz menyelisihi Malik, maka yang benar adalah Malik."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Malik bin Anas adalah yang paling kokoh dari manusia dalam hadits."</span></div> <div class="rvps13"> <span class="rvts10">Kehati-Hatian Beliau Dalam Berfatwa</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abu Mush'ab berkata: "Aku mendengar Malik berkata: 'Aku ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dak berfatwa hingga 70 orang ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">saksi bahwa aku layak berfatwa.'"</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abdurrahman bin Mahdi ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Kami berada di sisi al-Imam Malik bin Anas, tiba-tiba datang seseorang kepadanya seraya ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: 'Aku datang kepadamu dari jarak 6 bulan perjalanan. Pen</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">duduk negeriku menugaskan kepadaku agar aku menanyakan kepadamu suatu permasalahan.' Al-Imam Malik berkata:'Tanyakan</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lah!'Maka orang tersebut bertanya kepadanya suatu permasalahan. Al-Imam Malik menjawab: 'Saya tidak bisa menjawabnya.' Orang tersebut terhenyak, sepertinya dia membayangkan bahwa dia telah datang kepada seseorang yang tahu segala sesuatu, orang terse</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">but berkata: 'Lalu apa yang akan aku katakan kepada penduduk negeriku jika aku pulang kepada mereka?' Al-Imam Malik berkata: 'Katakan kepada mereka: Malik ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dak bisa menjawab.'"</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Khalid bin Khidasy berkata: "Aku datang kepada Malik dengan membawa 40 masalah, tidaklah dia menjawabnya kecuali 5 masalah."</span></div> <div class="rvps13"> <br /></div> <div class="rvps13"> <b><span class="rvts10">Perhatian Beliau Kepada Kitabullah</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Khalid al-Aili berkata: "Aku ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dak pernah melihat seorang yang lebih besar perhatiannya kepada Kitabullah dibandingkan Malik bin Anas."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abdullah bin Wahb berkata: "Aku bertanya kepada saudara perempuan Malik bin Anas: 'Apa</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kah kesibukan Malik di rumahnya?' Dia menjawab: 'Mushaf dan tilawah.'"</span></div> <div class="rvps7"> <span class="rvts10">Tentang Akal dan Adab Be</span><span class="rvts18">­</span><span class="rvts10">liau</span></div> <div class="rvps14"> <span class="rvts11">Abdurrahman bin Mahdi ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Aku tidak pernah melihat ahli hadits yang lebih bagus akal</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya dibandingkan Malik bin Anas."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abu Mush'ab berkata: "Aku ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dak pernah sekalipun mendengar Malik menyuruh orang-orang berdiri, dia hanya berkata: 'Kalau kalian menghendaki, kembalilah.'"</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abdullah bin Wahb berkata: "Yang kami nukil dari adab Malik lebih banyak daripada yang kami pelajari dari ilmunya."</span></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts10"><br /></span></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Ittiba'Beliau Kepada Sunnah</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Abdullah bin Wahb berkata: "Aku mendengar Malik ditanya oleh seseorang tentang masalah menyela-nyela jari-jari kedua kaki ketika berwudhu, maka dia ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: 'Hal itu tidak disyari'atkan atas manusia.'" Abdullah bin Wahb berkata: "Aku biarkan dia sampai ketika sudah sepi dari manusia aku katakan kepadanya:'Kami memiliki hadits tentang itu.' Maka dia ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: Apa itu?' Aku berkata: 'Telah mengkhabarkan kepada kami Laits bin Sa'd, Ibnu Lahi'ah, dan Amr bin Harits dari Yazid bin Amr al-Ma'afiri dari Abu Abdirrahman al-Hubulli dari Mustaurid bin Sy-addad al-Qurasyi dia berkata: </span><span class="rvts13">Aku melihat Rasulullah </span><span class="rvts14">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts13"> menggosok sela-sela jari-jari kakinya dengan kelingkingnya! </span><span class="rvts11">Malik berkata: 'Ha</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dits ini hasan, aku belum pernah mendengarnya kecuali saat ini.'" Abdullah bin Wahb berkata: "Ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">mudian sesudah itu aku men</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dengar Malik ditanya tentang hal tersebut dan dia memerintahkan agar menyela-nyela jari-jari kaki ketika berwudhu."</span></div> <div class="rvps13"> <br /></div> <div class="rvps13"> <b><span class="rvts10">Di Antara Perkataan-perkataan Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Al-Imam Malik berkata: "Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang: (1) Orang dungu yang menampakkan kedunguannya -meskipun dia paling banyak ri</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">wayatnya-, (2) Ahli bid'ah yang mengajak kepada hawa nafsu</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya, (3) Orang yang biasa berdus</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">ta ketika bicara dengan manusia -meskipun aku tidak menuduh dia berdusta dalam hadits- (4) Orang shalih yang banyak beribadah jika dia tidak hafal hadits yang dia riwayatkan."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Rasulullah </span><span class="rvts14">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts19"> </span><span class="rvts11">dan para khalifah sesudah beliau telah membuat sunnah-sunnah, mengambil sunnah-sunnah terse</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">but adalah ittiba' kepada Kitabul</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lah, penyempurna ketaatan kepada Alloh, dan kekuatan di atas agama Alloh. Tidak boleh bagi seorang pun mengubah dan mengganti sunnah-sunnah tersebut dan me</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lihat kepada sesuatu yang menye-lisihinya. Orang yang mengambil sunnah-sunnah tersebut maka dialah orang yang mendapatkan petunjuk. Orang yang meminta pertolongan dengannya maka dia akan tertolong. Dan barangsiapa yang meninggalkannya maka dia telah mengikuti selain jalan orang-orang mu'min, Alloh memalingkannya sebagaimana dia berpaling dan memasukkannya ke dalam jahannam yang merupakan sejelek-jelek tempat kembali."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Al-Imam asy-Syafi'i berkata: "Adalah al-Imam Malik jika di</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">datangi oleh sebagian ahli bid'ah, dia mengatakan: 'Adapun aku maka berada di atas kejelasan dari agamaku, adapun kamu maka seorang yang masih ragu, pergilah kepada orang yang ragu sepertimu dan debatlah dia!'"</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Ja'far bin Abdullah berkata: "Kami di sisi Malik, tiba-tiba datang seseorang yang berkata: 'Wahai Abu Abdillah, Alloh bersemayam di atas 'Arsy, bagaimana istiwa' itu?' Tidaklah Malik marah dari sesuatu melebihi marahnya pada pertanyaan orang tersebut, dia melihat ke tanah dan menohoknya dengan batang kayu yang ada di tangan</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya hingga bercucuran keringat</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya, kemudian dia mengangkat kepalanya dan membuang batang kayu tersebut seraya mengatakan: 'Kaifiyyat dari istiwa' tidak diketa</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">hui, istiwa' bukanlah perkara yang majhul, iman kepada istiwa'adalah wajib, dan bertanya tentang kaifiyyatnya adalah bid'ah, dan aku menduga kamu adalah seorang ahli bid'ah." Maka kemudian orang tersebut dikeluarkan dari majelis.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts10"><br /></span></div> <div class="rvps6"> <b><span class="rvts10">Cobaan Beliau</span></b></div> <div class="rvps15"> <span class="rvts11">Ibnu Jarir berkata: "Malik per</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nah dipukul dengan cambuk." Ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">mudian Ibnu Jarir membawakan sanadnya sampai Marwan ath-Thathari bahwasanya Abu Ja'far al-Manshur melarang Malik dari menyampaikan hadits: </span><span class="rvts13">'Tidak ada thalaq bagi orang yang dipaksa', </span><span class="rvts11">kemudian ada orang yang menye</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lundup di majelisnya menanyakan hadits tersebut hingga Malik me</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nyampaikannya di depan manusia, maka Abu Ja'far kemudian men</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">cambuk Malik."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Muhammad bin Umar berkata: "Sesudah kejadian tersebut Malik semakin naik derajatnya di mata manusia."</span></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11">Adz-Dzahabi berkata: "Inilah buah dari ujian yang terpuji, akan mengangkat kedudukan hamba di sisi orang-orang yang beriman."</span></div> <div class="rvps9"> <br /></div> <div class="rvps7"> <b><span class="rvts10">Tulisan-tulisan Beliau:</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Di antara tulisan-tulisan beliau adalah: </span><span class="rvts13">al-Muwaththa' </span><span class="rvts11">-yang di</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">katakan oleh al-Imam asy-Syafi'i. Tidak ada kitab dalam masalah ilmu yang yang lebih banyak benarnya dibandingkan dengan </span><span class="rvts13">Muwaththa' </span><span class="rvts11">Malik-, </span><span class="rvts13">Risalah fil</span><span class="rvts11"> </span><span class="rvts13">Qadar </span><span class="rvts11">yang dikirimkan kepada Abdullah bin Wahb, </span><span class="rvts13">an-Nujum wa Manazilul Qamar </span><span class="rvts11">yang diriwayatkan oleh Sahnun dari Nafi' dari beliau, </span><span class="rvts13">Risalah fil Aqdhiyah, Juz dalam Tafsir, Kitabus Sir, Risalah Ha Laits fi Ijma' Ahlil Ma</span><span class="rvts17">­</span><span class="rvts13">dinah, </span><span class="rvts11">dan yang lainnya.</span></div> <div class="rvps13"> <br /></div> <div class="rvps13"> <b><span class="rvts10">Wafat Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Al-Imam Malik wafat di pagi hari </span><span class="rvts20">14</span><span class="rvts11"> Rabi'ul Awwal tahun </span><span class="rvts20">179</span><span class="rvts11"> </span><span class="rvts20">H </span><span class="rvts11">di Madinah dalam usia 89 tahun. Semoga Allah meridhainya dan menempatkannya dalam keluasan jannah-Nya.</span></div>

Imam Malik bin Anas Pendiri Mazhab Maliki

Nama dan Nasab Beliau Beliau adalah al-Imam Abu Abdillah Malik bin Anas bin bin Malik bin Abu Amir bin Amr bin Harits bin Ghaiman...

Baca selengkapnya »

Imam Abu Hanifah Pendiri Mazhab Hanafi

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiuKYG5XfK25Kq2deI4OE3J5XBFTfaHehg4OyD8S4rm4JTUCxO1JlDaPQ0gOSzxIAUxWNmheG8s3CMM3irsw1vsXo0XXExZg7cYVLyOTxAr_mef1tY98-qBNVfLxgCT2Ys3tHoL36iyL8/s1600/GB6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiuKYG5XfK25Kq2deI4OE3J5XBFTfaHehg4OyD8S4rm4JTUCxO1JlDaPQ0gOSzxIAUxWNmheG8s3CMM3irsw1vsXo0XXExZg7cYVLyOTxAr_mef1tY98-qBNVfLxgCT2Ys3tHoL36iyL8/s320/GB6.jpg" width="310" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;"><span id="201337737466294415"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><i>Imam Abu Hanifah (Sumber: Mutiara Public)</i></span></span></span> </td></tr> </tbody></table> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10"><br /></span></b></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Nama dan Nasab Beliau</span></b></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau adalah al-Imam Abu Hanifah Numan bin Tsabit bin Zauthi at-Taimi Maula Bani Taim bin TsaTabah. </span><span class="rvts11"></span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Beliau digelari dengan nama Abu Hanifah yang berarti suci dan lurus, karena sejak kecil beliau dikenal dengan kesungguhannya dalam beribadah, berakhlak mulia, serta menjauhi perbuatan-perbuatan dosa dan keji. Dan mazhab fiqihinya dinamakan Mazhab Hanafi.</span></div> <div class="rvps3"> <span class="rvts11">Ayahnya (Tsabit) berasal dari keturunan Persia sedangkan kakeknya  (Zutha) berasal dari Kabul, Afganistan. Ketika Tsabit masih didalam kandungan, ia dibawa ke Kufah, kemudian menetap sampai Abu Hanifah lahir. Ketika Zutha bersama anaknya Tsabit berkunjung kepada Ali bin Abi Thalib mendo’akan agar kelak keturunan Tsabit menjadi orang-orang yang utama di zamannya, dan doa itu pun terkabul dengan kehadiran Imam hanafi, namun tak lama kemudian ayahnya wafat. </span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11"><br /></span></div> <div class="rvps5"> <b><span class="rvts10">Kelahiran Beliau</span></b></div> <div class="rvps5"> <span class="rvts11">Beliau dilahirkan pada ta</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">hun 80 H / 699 M di Kufah.</span></div> <div class="_eFb"> <div class="_mr kno-fb-ctx" data-attrid="kc:/people/person:nationality" data-ved="0ahUKEwi2qK_d7MHSAhUHto8KHcmdDakQyxMIrgEoADAZ"> <span class="_xdb">Kebangsaan </span><span class="_Xbe kno-fv">Irak, Umayyah</span></div> </div> <div class="rvps2"> <br /></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Sifat-sifat Beliau</span></b></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts11">Beliau berwajah tampan, selalu berpakaian rapi, selalu berbau harum, berperawakan sedang, fasih dalam bicaranya, dan merdu suaranya. Beliau ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dak berbicara kecuali jika men</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">jawab, dan tidak bicara kecuali pada hal-hal yang perlu.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Beliau masyhur dengan ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">cerdasannya, keberaniannya, kewarasannya, kelembutan</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya, dan kedermawanannya.</span></div> <div class="rvps7"> <br /></div> <div class="rvps7"> <b><span class="rvts10">Pertumbuhan dan Guru-guru Beliau</span></b></div> <div class="rvps7"> <span class="rvts11">Ketika masih kecil beliau dibawa oleh ayahandanya, Tsabit bin Zauthi, ke tempat Ali bin Abu Thalib maka Ali bin Abu Thalib </span><span class="rvts13">رضي الله عنه</span><span class="rvts11"> mendo</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11">akan berkah kepada beliau dan ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">turunan beliau.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Beliau pernah melihat Anas bin Malik </span><span class="rvts13">رضي الله عنه</span><span class="rvts11"> ketika datang ke Kufah, hanya saja tidak pernah meriwayatkan satu pun hadits dari Anas maupun yang lain</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nya dari kalangan sahabat.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Di antara guru-guru be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau adalah Atha</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> bin Abu Rabah yang merupakan yang paling tua dari guru-guru be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau dan paling afdhal, asy-Sya</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11">bi, Jabalah bin Suhaim, Adi bin Tsabit, Abdurrahman bin Hurmuz, Amr bin Dinar, Thalhah bin Nafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">, Nafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> Maula Ibnu Umar, Qatadah, Qais bin Muslim, Aun bin Abdullah bin Utbah, Qasim bin Abdurrah</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">man bin Abdullah bin Mas</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ud, Muharib bin Ditsar, Abdullah bin Dinar, Hakam bin Utaibah, Alqamah bin Martsad, Ali bin Aqmar, Abdul Aziz bin Rafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">, Athiyah al-Aufi, Hammad bin Abu Sulaiman yang beliau banyak belajar fiqh kepadanya, Ziyad bin Ilaqah, Salamah bin Kuhail, Ashim bin Kulaib, Si</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">mak bin Harb, Ashim bin Bah-dalah, Sa'id bin Masruq, Abdul Malik bin Umair, Abu Ja</span><span class="rvts15">v</span><span class="rvts11">far al-Baqir, Ibnu Syihab az-Zuhri, Muhammad bin Munkadir, Abu Ishaq as-Sabfi, Malik bin Anas yang lebih muda dari be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau, dan yang lainnya.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Beliau begitu memper</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">hatikan hadits hingga beliau menempuh perjalanan untuk mencarinya. Adapun dalam masalah fiqh dan kerumitan logika, beliau mencapai puncak ilmunya sehingga kaum mus</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">limin banyak yang mengambil ilmu tersebut dari beliau.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11"><br /></span></div> <div class="rvps5"> <b><span class="rvts10">Murid-murid Beliau</span></b></div> <div class="rvps5"> <span class="rvts11">Di antara murid-murid be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau adalah putranya sendiri Hammad bin Abu Hanifah, Ibrahim bin Thahman, Asbath bin Muhammad, Ishaq al-Azraq, Asad bin Amr al-Bajali, Ismail bin Yahya ash-Shairafi, Ayyub bin Hani</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">, Hamzah az-Zayyat yang satu thabaqah dengan beliau, Abu Ashim an-Nabil, Abdullah bin Mubarak, Muhammad bin Hasan asy-Syaibani, Abu Yusuf al-Qadhi, dan yang lainnya.</span></div> <div class="rvps3"> <br /></div> <div class="rvps8"> <b><span class="rvts10">Pujian Para Ulama Ke</span><span class="rvts16">­</span><span class="rvts10">pada Beliau</span></b></div> <div class="rvps8"> <span class="rvts11">Yahya bin Ma</span><span class="rvts15">v</span><span class="rvts11">in berkata: "Abu Hanifah tsiqah dalam masalah hadits."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Ali bin Madini berkata: "Abu Hanifah tsiqah la ba'sa bihi."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abdullah bin Mubarak berkata: "Seandainya Alloh ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dak menolongku dengan sebab Abu Hanifah dan Sufyan maka sungguh aku akan seperti ma</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nusia pada umumnya."</span></div> <div class="rvps10"> <span class="rvts11">Beliau juga berkata: "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih berwibawa di majlisnya, lebih bagus sifatnya, dan lebih lembut dibanding Abu Hanifah."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Beliau juga berkata: "Abu Hanifah adalah yang paling faqih di antara manusia."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Qasim bin Ma'n berkata: "Tidak ada majelis yang lebih bermanfaat daripada majelis Abu Hanifah."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Asy-Syafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i berkata: "Di</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">katakan kepada Malik: Apak</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">ah engkau pernah melihat Abu Hanifah?" Malik menjawab: 'Ya, aku melihat seorang laki-laki yang seandainya engkau bicara dengannya agar menja</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dikan tiang ini menjadi emas maka sungguh dia akan men</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">egakkan hujjahnya."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Abu Mu</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">awiyah adh-Dharir berkata: "Kecintaan ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">pada Abu Hanifah termasuk sunnah."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Al-Kharibi berkata: "Ti</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">daklah mencela Abu Hanifah kecuali orang yang hasad atau orang yang jahil."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Ali bin Ashim berkata: "Se</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">andainya ilmu Abu Hanifah ditimbang dengan ilmu orang-orang sezamannya pasti lebih berat ilmu Abu Hanifah."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Hafsh bin Ghiyats ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Perkataan Abu Hani</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">fah dalam masalah fiqh lebih lembut dibandingkan dengan sya</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ir dan tidak mencelanya kecuali orang yang jahil."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Diriwayatkan bahwasanya A</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">masy ditanya suatu per</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">masalahan maka dia berkata: "Sesungguhnya yang bisa menjawab ini adalah Nu</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">man bin Tsabit al-Khazzaz dan aku menduga bahwa dia diberkahi ilmunya.”</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Hasan bin Shabbah ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Nu'man bin Tsabit menurut pengetahuan kami sangat berhati-hati dalam me</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nerima khabar, dan jika telah shahih menurutnya khabar dari Rasulullah </span><span class="rvts13">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts11"> dia tidak melampauinya kepada yang lainnya."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Abu Dawud berkata: "Se</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">sungguhnya Abu Hanifah adalah seorang imam, Malik adalah seorang imam, dan asy-Syafi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">i adalah seorang imam."</span></div> <div class="rvps12"> <span class="rvts10">Kritikan Para Ulama Kepada Beliau</span></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11">Para ahli hadits membi</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">carakan beliau karena beliau banyak menggeluti ra</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">yi dan qiyas.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Ibnu Abdil Barr berkata: " Orang-orang yang meriwayat</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kan dari Abu Hanifah, mentsiqahkannya, dan memujinya lebih banyak daripada orang-orang yang mengkritiknya."</span></div> <div class="rvps7"> <br /></div> <div class="rvps7"> <b><span class="rvts10">Kezuhudan Beliau</span></b></div> <div class="rvps7"> <span class="rvts11">Beliau pernah diminta oleh Ibnu Hubairah untuk menjadi qadhi tetapi beliau enggan meskipun beliau dipukul agar mau menjadi qadhi.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Mutsanna bin Raja" ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Abu Hanifah jika ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">sumpah atas nama Alloh bershadaqah satu dinar, dan jika memberikan nafkah kepada keluarganya beliau bershadaqah dengan jumlah yang semisalnya."</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11"><br /></span></div> <div class="rvps5"> <b><span class="rvts10">Ibadah Beliau</span></b></div> <div class="rvps5"> <span class="rvts11">Asad bin Amr berkata: "Abu Hanifah shalat Isya" dan Shubuh dengan sekali wudhu" selama 40 tahun.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Abu Yusuf berkata: "Abu Hanifah selalu menghidup</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kan malam dengan shalat dan do"a."</span></div> <div class="rvps7"> <br /></div> <div class="rvps7"> <b><span class="rvts10">Di Antara Perkataan-perkataan Beliau</span></b></div> <div class="rvps7"> <span class="rvts11">Abu Hanifah berkata: "Semua yang datang dari Rasulullah </span><span class="rvts13">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts11"> maka kami terima semuanya, dan apa yang datang dari para sahabat kami memilihnya, dan apa yang selain itu maka mereka laki-laki dan kami laki-laki."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Kencing di dalam masjid lebih baik dar</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">ipada sebagian qiyas."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Tidak se</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">layaknya seseorang menyam</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">paikan hadits kecuali dengan yang dia hafal ketika dia men</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">dengarkan hadits tersebut dari gurunya."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Semoga Alloh melaknat Amr bin Ubaid karena dialah yang membuka pintu ilmu kalam kepada ma</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nusia."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Semoga Alloh membinasakan Jahm bin Shafwan dan Muqatil bin Sulaiman, yang ini berlebihan dalam menafikan sifat dan yang itu berlebihan dalam tasybih."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Tidak ha</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lal atas seorang pun mengam</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">bil perkataan kami selama dia tidak tahu dari mana kami mengambilnya."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Orang yang tidak tahu dalilku haram atasnya berfatwa dengan per</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kataanku."</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Jika hadits itu shahih maka dia adalah madzhabku."</span></div> <div class="rvps13"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Sesung</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">guhnya kami adalah manusia, kami mengatakan suatu per</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kataan hari ini kemudian be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">soknya kami rujuk."</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Beliau berkata: "Jika aku mengatakan suatu perkataan yang menyelisihi Kitabullah dan Sunnah Rasulullah </span><span class="rvts13">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts17">, </span><span class="rvts11">maka tinggalkanlah perkata</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">anku.</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11"><br /></span></div> <div class="rvps5"> <b><span class="rvts10">Pemikiran Irja' Beliau</span></b></div> <div class="rvps5"> <span class="rvts11">Beliau dengan imamah be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau dan kegigihan beliau un</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">tuk ittiba</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11"> kepada dalil tidak lepas dari kekurangan dan ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">salahan layaknya seorang ma</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nusia yang tidak ma</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11">shum.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Telah masyhur dari beliau pemikiran Irja</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11"> yaitu bahwa be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">liau memandang bahwa Iman adalah pembenaran dengan hati dan pengakuan dengan lisan, dan bahwasanya amal</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">an tidak masuk dalam definisi Iman.</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Hal ini menyelisihi kes</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">epakatan para ulama salaf bah</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">wasanya Iman adalah pem</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">benaran dengan hati, perkata</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">an, dan perbuatan sebagaima</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">na didukung dengan banyak sekali dalil-dalil dari Kitab dan Sunnah.</span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Abu Abdurrahman al-Muqri</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> berkata: "Abu Hanifah demi Alloh adalah seorang murji</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ah, dia menyeruku ke</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">pada Irja' tetapi aku enggan." </span><span class="rvts19">(as-Sunnah, </span><span class="rvts11">Abdullah bin Ah</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">mad, 1/223)</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Yahya bin Ma</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11">in berkata: "Abu Hanifah adalah seorang murji</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ah dan dia termasuk pe</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nyeru." </span><span class="rvts19">(as-Sunnah, </span><span class="rvts11">Abdullah bin Ahmad, 1/226)</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa al-Imam Abu Hanifah terpen</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">garuh oleh guru beliau Hammad bin Abu Sulaiman yang mengatakan amalan tidak ter</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">masuk dalam penamaan Iman, dan bahwa Hammad bin Abu Sulaiman dalam masalah ini menyelisihi guru-gurunya sep</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">erti Ibrahim an-Nakha</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11">i dan yang lainnya yang begitu keras di dalam melawan Irja</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11"> (</span><span class="rvts19">Ma</span><span class="rvts20">jmu </span><span class="rvts11">Fatawa 7/119)</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Hanya saja telah datang be</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">berapa riwayat dari beliau yang mengisyaratkan bahwasanya beliau telah </span><span class="rvts19">rujuk </span><span class="rvts11">(bertaubat) dari pemikiran murji</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">ah seba</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">gaimana riwayat dari Ibnu Abdil Barr dengan sanadnya dari Hammad bin Zaid bahwasanya dia telah rujuk dan meninggal</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kan pemikiran Irja'nya.</span></div> <div class="rvps6"> <span class="rvts11">Kemudian Hammad bin Zaid membawakan riwayat hadits </span><span class="rvts19">"Manakah Islam yang lebih afdhal?..." </span><span class="rvts11">dan berkata kepa</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">da Abu Hanifah: "Tidakkah engkau melihat bahwasanya Rasulullah </span><span class="rvts13">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts30"> </span><span class="rvts11">ketika ditanya manakah Islam yang lebih utama maka Rasulullah </span><span class="rvts13">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts30"> </span><span class="rvts11">men</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">jawab: Iman, kemudian beliau menjadikan hijrah dan jihad termasuk Iman?" Maka terdi</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">amlah Abu Hanifah dan ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata sebagian sahabat beliau kepada beliau: "Tidakkah eng</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kau menjawabnya wahai Abu Hanifah?" Abu Hanifah ber</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kata: "Aku tidak menjawabnya karena dia membawakan hal ini dari Rasulullah </span><span class="rvts13">صلي الله عليه وسلم</span><span class="rvts11">." </span><span class="rvts19">(at-Tamhid, </span><span class="rvts11">Ibnu Abdil Barr, 9/247).</span><span class="rvts21"><a href="https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=7979035035566074886#footnote0">1</a></span></div> <div class="rvps11"> <span class="rvts11">Inilah sikap Abu Hanifah dan para imam terhadap nash syar</span><span class="rvts14">’</span><span class="rvts11">i: selalu menerima, ridha, dan pasrah dengan sempurna terhadap dalil; tidak seperti perilaku para pendewa akal sekarang yang begitu lancang dan berani terhadap nash-nash dari Alloh dan Rasul-Nya!</span></div> <div class="rvps4"> <span class="rvts11"><br /></span></div> <div class="rvps2"> <b><span class="rvts10">Cobaan Beliau</span></b></div> <div class="rvps2"> <span class="rvts11">Bisyr bin Walid berkata: "Khalifah al-Manshur memin</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">ta Abu Hanifah agar menjadi Qadhi Negara sampai-sampai al-Manshur bersumpah bah</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">wa Abu Hanifah harus me</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">nerima jabatan tersebut, maka Abu Hanifah juga bersump</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">ah bahwa beliau tidak akan mau menerimanya, berkata</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">lah Rabi</span><span class="rvts12">’</span><span class="rvts11">  pengawal Khalifah: 'Bagaimana Amirul Mukminin bersumpah dalam keadaan engkau bersumpah?! Abu Hanifah berkata: 'Amirul Muk</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">minin lebih mampu membayar kafarah sumpahnya daripada-ku." Maka beliau dijebloskan ke penjara hingga beliau meninggal dunia."</span></div> <div class="rvps9"> <br /></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11"><b>Mazhab Hanafi</b> </span><br /> <span class="rvts11">Mazhab yang didirikan oleh Imam Abu Hanifah adalah Mazhab Hanafi yang merupakan salah satu mazhab fiqih dalam dalam islam sunni. Mazhab Hanafi terkenal sebagai mazhab yang paling terbuka kepada ide-ide modern. Mazhab ini diamalkan terutama dikalangan orang-orang Islam Sunni di Mesir, Turki, Tiongkok, anak-benua India, dan sebagian Afrika Barat.Mazhab Hanafi merupakan mazhab terbesar dengan jumlah pengikutnya sebesar 30%, meskipun pelajar Islam di seluruh dunia belajar dan melihat pendapatnya mengenai amalan-amalan yang diajarkan agama Islam.</span><br /> <span class="rvts11">Sejak pertama muncul, mazhab ini telah tersebar luas dan begitu sangat berpengaruh di Negara Iraq. Mazhab Hanafiy ialah mazhab rasmi Dawlah `Usmaniyyah, dan masih berpengaruh di negara-negara bekas jajahan Dawlah `Usmaniyyah seperti Negara Syria, Mesir, Bosnia, Lubnan, dan Negara Turki.</span></div> <div class="rvps9"> <br /></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11"><b>Kitab Mazhab Hanafi</b> </span><br /> <span class="rvts11">Imam Abu Hanifah merupakan imam yang melakukan usaha pengumpulan kitab untuk mazhab hanafi. Beliau mengarang banyak kitab-kitab untuk mazhab hanafi dan yang paling utamanya ialah enam buah kitab yang mana para ulama mazhab Hanafi mengatakan kitab-kitab ini merupakan Zahirul Riwayat kerana telah diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya. Adapun kitab-kitab tersebut adalah sebagai berikut.<br /><br />(1) Kitabul Asl yang juga dikenali dengan Al-Mabsuth,<br /><br />(2) Kitab Al-Jaamik As-Saghir,<br /><br />(3) Kitab Al-Jaamik Al-Kabir,<br /><br />(4) Az-Ziyaadaat,<br /><br />(5) As-Siyarus Saghir,<br /><br />(6) As-Siyarul Kabir. </span></div> <div class="rvps7"> <br /></div> <div class="rvps7"> <b><span class="rvts10">Wafat Beliau</span></b></div> <div class="rvps7"> <span class="rvts11">Al-Imam Abu Hanifah wafat di Baghdad pada bulan Sya'ban tahun 150 H/767 M dalam usia 70 tahun. </span></div> <div class="rvps9"> <span class="rvts11">“6 kelompok besar Penduduk Baghdad menyolatkan jenazah beliau secara bergantian. Hal itu dikarenakan banyaknya orang yang hendak menyolatkan jenazah beliau.”</span><br /> <span class="rvts11">Di masa Turki Utsmani, sebuah masjid di Baghdad yang dirancang oleh Mimar Sinan didedikasikan untuk beliau. Masjid tersebut dinamai Masjid Imam Abu Hanifah.</span><br /> <span class="rvts11">Sepeninggal beliau, madzhab fikihnya tidak redup dan terus dipakai oleh umat Islam, bahkan menjadi madzhab resmi beberapa kerajaan Islam seperti Daulah Abbasiyah, Mughal, dan Turki Utsmani. Saat ini madzhab beliau banyak dipakai di daerah Turki, Suriah, Irak, Balkan, Mesir, dan India.  </span><br /> <span class="rvts11">Semoga Allah meridhainya dan menempat</span><span class="rvts12">­</span><span class="rvts11">kannya dalam keluasan jannah-Nya.</span></div> <div class="rvps15"> <span class="rvts19">Wallohu A'lam bish shawab.</span></div> <br /> <span style="font-size: x-small;"><span style="color: blue;"><span class="rvts22">1</span></span><span class="rvts23"> Imam </span><span class="rvts24">At-Thahawi berkata: </span><span class="rvts25">"Inilah penuturan keterangan tentang aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, menurut mahdzab para ahli fiqih Islam: </span><span class="rvts24">Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit Al-Kufi</span><span class="rvts25">, Abu Yusuf Ya'qub bin Ibrahim Al-Anshari dan Abu Abdillah Muhammad bin Al-Hasan Asy-Syaibani..dst:</span></span><br /> <span style="font-size: x-small;"> </span> <br /> <div class="rvps14"> <span style="font-size: x-small;"><span class="rvts25"></span><span class="rvts26">”Iman adalah [pembenaran dalam hati], pengakuan dengan lidah, dan </span><span class="rvts27">pembuktian dengan (amalan) anggota badan.</span><span class="rvts26">”</span><span class="rvts25"> (lihat Aqidah Thahawiyah)  [Ibnu Majjah].</span></span><span class="rvts28"> </span></div>

Imam Abu Hanifah Pendiri Mazhab Hanafi

Imam Abu Hanifah (Sumber: Mutiara Public) Nama dan Nasab Beliau Beliau adalah al-Imam Abu Hanifah Numan bin Tsabit bin Zauthi at-...

Baca selengkapnya »